I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Porbisi “ Garuda Putih “ sudah tidak asing lagi bagi masyarakat kota Manado khususnya, bahkan Nusantara pada umumnya , demikian juga dengan kewibawaan organisasi. Kewibawaan itu kini hampir pudar, jatuh bangun, maju mundur, naik turun, pasang surut dan lain sebagainya, itu adalah keadaan yang biasa berlaku pada semua yang ada di bawah langit diatas bumi ini. Keadaan ini juga berlaku bagi Organisasi olah Raga Bela diri PORBISI “ GARUDA PUTIH “.
Kalau pada waktu yang lalu dialami suatu keadaan yang dapat dikatakan sebagai suatu kemunduran, maka mulai sekarang ini melalui pengurus organisasi diharapakan dapat menciptakan suatu suasana dimana kegirahan untuk mengajar dan belajar serta berlatihy sebagai dorongan untuk berbuat bhakti lebih banyak dan lebih besar terhadap masyarakat dalam arti dapat ditingkatkan secara terus-menerus dan berkelanjutan.
Sasaran utama Porbisi Garuda Putih adalah mempersembahkan Putra-Putri Indonesia untuk menjadi tiang-tiang penopang pembangunan yang siap pakai mengisi dan kemerdekaan guna mewujudkan manusia Indonesia sejati yang bermartabat dan sehat rohani dan jasmani.
Pelajaran yang diajarkan pada murit-murit perguruan adalah merupakan hasil penggabungan gerakkan dari berbagai aliran beladiri yang diolah kemudian diramu kembali oleh Guru Besar dengan tujuan kemanfaatan praktis dari setiap gerakan. Gerakan berupa Dasar terdiri dari : “Dasar di tempat, Dasar jalan, dan Dasar penutup, Seri Kembangan, dan Alat serta bela diri praktis. Hal yang harus diperhatikan dalam setiap gerakan bela diri Porbisi Garuda Putih adalah : cepat, tepat dan bertenaga serta dibarengi dengan suara.
Philosofi perguruan Porbisi “Garuda Putih” yaitu untuk melumpuhkan daya serang lawan dengan tanpa mengorbankan lawan itu sendiri. Dengan melumpuhkan tanpa mengorbankan lawan maka akan tetap terpelihara suasana persaudaraan sebagai sesama manusia ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Inilah merupakan hakekat dari pelajaran-pelajaran perguruan . Oleh karena itu nama yang digunakan oleh organisasi beladiri ini yaitu, “Persaudaraan Olah Raga Bela Diri Silat Indonesia Garuda Putih atau disingkat PORBISI “ GARUDA PUTIH “.
1.2 Dasar Hukum
Untuk lebih memantapkan partisipasi dan eksistensi yang berkelanjutan dari perguruan bela diri Porbisi Garuda Putih dan juga untuk lebih memantapkan kebebasan gerak organisasi dalam rangka turut serta secara aktif memasyarakatkan olah raga dan mengolah ragakan masyarakat dalam rangka membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang sehat lahir dan batin berdasarkan Panca Sila dan Undang-Undang Dasar 1945. Maka oleh pimpinan organisasi perguruan telah diambil langkah-langkah nyata melalui surat keterangan yang dikeluarkan oleh :
1. Surat Keterangan BKS ORBED PROPINSI SULAWESI UTARA No. : 016/BKS/V/1973 tanggal 18 Mei 1973.
2. Surat Keterangan Kepala Daerah Kepolisian XIX SULUTTENG No. : Pol. 13/SKB/PKN/XIX/V/73.
3. Surat Keterangan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Utara Nomor : 243/Sekr/1974 tanggal 20 Maret 1974.
4. Undang-undang nomor 8 Tahun 1985 Tentang Organisasi Kemasyarakatan
4. Undang-undang nomor 8 Tahun 1985 Tentang Organisasi Kemasyarakatan
II. SEJARAH SINGKAT PERGURUAN
Berbicara mengenai sejarah Perguruan, hal ini tidak lepas dari pada rentetan tingkah serta pola Guru Besar dalam rangka usaha mewariskan ilmu bela diri yang dimilikinya, disamping usaha yang berkesinambungan dalam usaha memperkenalkan serta meningkatkan kemantapan organisasi yang merupakan faktor penunjang utama dari pada kelangsungan hidup perguruan. Sebagai orang berilmu yang selalu berkeinginan untuk mewariskan ilmu yang ada padanya sudah sejak sebelum Porbisi Garuda Putih loahir, Guru Besar telah mengadakan kegiatan-kegiatan berupa latihan-latihan kepada lingkungan yang sangat terbatas pada handai tolan dan kenalan-kenalan yang berminat pada ilmu bela diri.
III. ALIRAN DASAR PERGURUAN
Pada umumnya sudah merupakan kelaziman bagi setiap perguruan mempunyai aliran dasar beladiri yangdiajarkan kepada muridnya. Porbisi Garuda Putih khususnya memiliki aliran dasar berasal dari
IV. ARTI LAMBANG PERGURUAN
V. JENIS KEANGGOTAAN
Keanggotaan dalam perguruan Persaudaraa Olah Raga Beladiri Silat Indonesia (PORBISI "GARUDA PUTIH " adalah sebagai berikut :
3.
VI. IKRAR SETIA
VII. MATERI PERGURUAN
Setiap perguruan mempunyai materi tersendri yang akan diajarkan kepada murid-murit yang akan berlatih, khusunya Porbisi Paruda Putih dengan materi, sebagai berikut :
Penghormatan Bendera perguruan
Penghormatan Perguruan
Dasar di tempat
Dasar Jalan
Dasar Penutup
Bela diri Praktis (kuncian, Bantingan, buka kunci)
Tangan Kosong (perorangan):
Seri kembangan Satu
Seri kembangan Dua
Seri kembangan Tiga
Seri kembangan Empat
Seri kembangan Lima
Seri kembangan Enam
Seri kembangan Tujuh
Seri kembangan Delapan
Seri kembangan Sembilan
Seri kembangan Sepuluh
Seri kembangan Sebelas
Seri kembangan Dua Belas
Seri kembanganTiga belas
Seri kembangan Empat belas
Tan Tui
Seri kembangan Butong
Seri kembangan Lei Lo
Seri kembangan Naga
Seri kembangan
Cakar Harimau
Cakar Garuda
Kao Kun
Kumis Tembaga
Seri kembangan Dua
Seri kembangan Tiga
Seri kembangan Empat
Seri kembangan Lima
Seri kembangan Enam
Seri kembangan Tujuh
Seri kembangan Delapan
Seri kembangan Sembilan
Seri kembangan Sepuluh
Seri kembangan Sebelas
Seri kembangan Dua Belas
Seri kembanganTiga belas
Seri kembangan Empat belas
Tan Tui
Seri kembangan Butong
Seri kembangan Lei Lo
Seri kembangan Naga
Seri kembangan
Cakar Harimau
Cakar Garuda
Kao Kun
Kumis Tembaga
Tangan Kosong (Double) pasangan :
Seri Duuble Satu
Seri Double Dua
Seri Double Tiga
Seri Duble Empat
Seri Double Lima
Seri Double Enam
Seri Duuble Satu
Seri Double Dua
Seri Double Tiga
Seri Duble Empat
Seri Double Lima
Seri Double Enam
Alat perorangan :
Pisau Satu
Pisau Kembar
Pedang Tunggal
Pentung
Toya
Clurit
Trisula
Rantai
Kuanto
Golok
Pedang
Kapak
Po Kiam
Pisau Satu
Pisau Kembar
Pedang Tunggal
Pentung
Toya
Clurit
Trisula
Rantai
Kuanto
Golok
Pedang
Kapak
Po Kiam
Samurai
Bendera Tempur
Bendera Kembar
Golok Kembar
Alat (double) pasangan :
Toya lawan toya
Golok lawan Toya
Tangan Kosong Lawan Pisau
Tangan Kosong Lawan Pedang
dll.
Bendera Kembar
Golok Kembar
Alat (double) pasangan :
Toya lawan toya
Golok lawan Toya
Tangan Kosong Lawan Pisau
Tangan Kosong Lawan Pedang
dll.
VIII. TINGKATAN SABUK
Garuda Putih mempunyai tingkatan dan warna sabuk sebagai berikut :
Garuda Putih mempunyai tingkatan dan warna sabuk sebagai berikut :
1. Putih
2. Kuning
3. Hijau Muda
4. Hijau Tua
5. Orange
6. Ungu Pars
7. Biru Muda
8. Biru Tua
9. Merah
10. Coklat
11. Hitam
12. Hitam Putih
13. Hitam Kuning
14. Hitam hijau Muda
15. Hitam hijau Tua
16. Hitam Orange
17. Hitam Ungu Pars
18. Hitam Biru Muda
19. Hitam Biru Muda
20. Hitam Coklat
21. Merah Hitam (sabuk khusu untuk Guru Besar)
IX. GURU BESAR
5.
7.
XI. DEWAN SABUK HITAM
Merupakan wadah tempat berhimpun anggota yang menyandang sabuk hitam, dibentuk sebagai pembantu/pelaksana dari Dewan Guru dalam mengembangkan teknik olah raga beladiri PORBISI " Garuda Putih". Nama-nama yang pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Sabuk Hitam, adalah sebagai berikut :
1.
XII. PENGURUS PUSAT
XIII. PENUTUP
Demikian sekedar informasi berupa selanyang pandang perguruan Bela Diri Porbisi “Garuda Putih” Pusat Manado.